Ilmu pengetahuan dan teknologi
banyak mengalami perkembangan sejak mulai generasi pertama ketika tenaga
manusia dan hewan digantikan dengan ditemukannya mesin uap, yang mampu merubah
dan meningkatkan roda perekonomian pada saat itu. Teknologi terus berkembang
dengan ditemukannya listrik, motor pembakaran,
sehingga ditemukannya mobil, pesawat
terbang canggih, kenddaraan tanpa awak, peralatan rumah serba otomatis, sebagai
awal mulainya revolusi industri generasi kedua. Teknologi digital dan internet
muncul di pada era revolusi industri ke tiga, dan saat ini kita sedang menuju
revolusi Industri generasi keempat, atau
sering disebut dengan Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) yang ditandai dengan
munculnya superkomputer, kendali teknologi via jaringan internet, neuroteknologi dapat membantu manusia untuk
lebih mengoptimalkan fungsi otak, software-softwfware baru yang mampu
menggantikan peran manusia dalam melaksanakan pekerjaan. Datangnya Revolusi Industri 4.0 tidak lagi persaingan
antara tenaga kerja manusia dengan manusia lagi, tetapi persaingan antara
manusia dengan mesin. Dengan datangnya teknologi
baru dan meningkatnya kecerdasan buatan yang akan mengurangi peran dan pekerjaan
manusia di sebuah industri atau perusahaan.
Harus ada perubahan cara
belajar, berfikir, bertindak untuk mengembangkan inovasi kreatif di berbagai
bidang, untuk menekan angka pengangguran di Indoneisa khususnya dalam
menghadapi persaingan global di era RI 4.0
Guru harus mampu untuk
berubah, dalam meghadapi era Revolusi Industri
4.0, yang harus dipersiapkan oleh guru antara lain :
Guru harus melek komputer
Sebagian besar guru kita masih
menggunakan paradigma Revolusi Industri 3.0
dimana masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana dalam dunia digital.
Hanya sedikit guru generasi milenial yang lahir diatas tahun 2000-an yang
diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi dunia pendidikan dalam menghadapi
Revolusi Industri 4.0 yang serba digital
Digitalisasi konten pendidikan
Guru harapannya mampu mengubah
konten media pembelajaran dari model tradisional berbasis kertas, menjadi
konten digital, selain mudah dalam
penyimpanan, tetapi konten digital mudah dalam distribusi, pencarian konten,
dan dapat diupdate dengan mudah.
Sistem pembelajaran Online
Sistem pembelajaran
online atau sering dikenal dengan
Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS merupakan perangkat
lunak yang digunakan dalam pembelajaran digital, sehingga memudahkan seorang
guru dalam memanajemen kegiatan pembelajaran online.
Walaupun teknologi informasi
dan komunikasi berkembang dengan pesat, dan sumber belajar sangat mudah
diperoleh, namun peran guru sebagai
tenaga pendidik tidak dapat digantikan oleh kemajuan teknologi tersebut, karena
tugas utama seorang guru adalah untuk mendidik, membimbing, mengajar, melatih,
mengarahkan, menilai dan melakukan evaluasi peserta didik.
Guru tidak boleh hanya
menyalahkan kuatnya dan cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan
komunikasi, tapi kita sebagai guru harus mampu mengoptimalkannya mencari sisi
positifnya, jangan takut dengan dampak negatifnya.
Siswa-siswi yang kita hadapi
sekarang ini merupakan generasi Z, siapa generasi Z itu? Generasi Z adalah
generasi yang lahir dimana teknologi
internet sudah ada, dan menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga generasi ini
sudah sangat akrab dengan internet dan gadget terbaru. Bahkan gadget tidak
hanya digunakan untuk komunikasi saja, saat ini dapat digunakan untuk belajar,
mencari ide dan hobi, searching informasi, mencari inspirasi dan lain-lain.
Sehingga sekolah harus mampu bertransformasi dan mampu menggandeng teknologi
untuk melayani siswa dalam belajar.
Perkembangan saat ini, sudah
mulai bergeser persepsi seseorang tentang pekerjaan, sudah banyak lulusan
sekolah dan universitas, sudah tidak lagi mengejar status pekerjaan, namun
sudah banyak generasi muda yang memilih untuk bekerja, apapun pekerjaannya,
yang penting halal dan menghasilkan. Kelemahan pekerja diindonesia antara lain
yang pertama lemahnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, padaham di
era Revolusi Industri 4.0 ini manusia hampir tidak bisa lepas jaringan
internet. Kelemahan yang kedua adalah karakter dan etos kerja yang kurang kuat,
dan yang keetiga penguasaan bahasa asing yang masih lemah. Inilah yang
menjadikan tenaga kerja di Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja
asing.
Sekarang ini sudah mulai
terjadi penggunaan teknologi hampir
semua bidang, tenaga konvensional diganti dengan sistem otimasi baru, yang lebih
mudah dan, praktis, serta layanan prima.
Generasi saat ini yang
dibutuhkan tidak hanya ijazah dan pintar saja, tetapi juga harus menguasai 4C
yaitu Creativity, Critical Thingking and
Problem Solving, Collaboration, dan
Communication.
Creativity
Creativity atau Kreatif
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya memiliki daya cipta;
memiliki kemampuan untuk menciptakan, generasi saat ini diharapkan mampu
memiliki daya cipta, ide-ide baru dalam menciptakan Startup baru, maka generasi inilah yang akan mampu menghadapi era
Revolusi Industri 4.0
Critical Thingking and Problem Solving
Ini merupakan kemampuan
seseorang untuk berfikir secara cerdas dan mencari solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Para profesional yang paling
sukses adalah seseorang yang mampu
menganalisis situasi, merancang solusi, dan akhirnya menang dalam
skenario kompetitif
Collaboration
Collaboration (Kolaborasi) merupakan proses dua atau lebih orang
atau organisasi yang bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai
suatu tujuan tertentu, dengan saling bekerjasama maka pekerjaan akan cepat
terselasaikan dan hasilnya akan optimal. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam
dunia kerja.
Communication
Teori komunikasi menyatakan
bahwa komunikasi melibatkan pengirim dan penerima (atau penerima) yang
menyampaikan informasi melalui saluran komunikasi, dan saat ini komunikasi
sudah sangat cepat, dimanapun kita berada kita bisa berkomunikasi, dan
terhubung dengan siapa saja. Kemampuan dan penguasaan Teknologi Informasi dan komunikasi
inilah yang harus kita kuasai.
0 comments:
Post a Comment